Laman

Sabtu, 26 Januari 2013

HALUSNYA PEMIKIRAN PARA SUFI



 اَشْهَدُ اَنْ لا اِلَهَ اِلا الله وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله
اَلله وَحْدهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ مُحَمَّدٌ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهْ حَقُّ الله – رَحْمَةُ الله – رِضَأ الله
وَجَعَلنَا الَّيلَ لِباسًا وَجَعَلنَا النَّهارَ مَعاشًا
“Dan Kami jadikan malam itu (sebagai) pakaian. Dan Kami jadikan siang itu tempat penghidupan”.
Dalam khazanah sufi (tasawuf) jika seorang ingin mencapai mahabbah kepada sang Kholiq, manusia tersebut harus melalui beberapa tingkatan maqam. Maqom adalah tahapan adab (etika) seorang hamba dalam wushul kepada-Nya dengan macam-macam upaya, di-wujud-kan dengan suatu tujuan pencarian dan ukuran tugas. 
 Dasar pemikiran Seluruh pengamal Tasawuf selalu dilandasi al-hadis dan al-qur’an 
وَمَن كانَ فى هٰذِهِ أَعمىٰ فَهُوَ فِى الءاخِرَةِ أَعمىٰ وَأَضَلُّ سَبيلًا
“Dan barang siapa yang buta (tidak melihat allah) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta dan lebih tersesat dari jalan (yang benar). (Surah Al-Isra, ayat 72). 
Buta mata yang di kepala tetapi buta mata yang di hati yang menghalangi seseorang dari melihat cahaya hari akhirat allah yang maha dzohir dan Batin , maha awal dan maha akhir.
فَإِنَّها لا تَعمَى الأَبصٰرُ وَلٰكِن تَعمَى القُلوبُ الَّتى فِى الصُّدورِ
“Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta (tidak memahami antara bashiroh & bashornya allah tidak terpisah), tetapi yang buta yaitu mata hati yang di dalam dada” (Surah Hajj, ayat 46).

إِنَّ الَّذينَ يَتلونَ كِتٰبَ اللَّهِ وَأَقامُوا الصَّلوٰةَ وَأَنفَقوا مِمّا رَزَقنٰهُم سِرًّا وَعَلانِيَةً يَرجونَ تِجٰرَةً لَن تَبورَ

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan tijaroh yang tidak akan merugi (Surah Fatir, ayat 29)
  تعلموا من العلم ما شئتم.
 Pelajarilah ilmu yang kalian sukai
لكل شيئ طريق وطريق الجنة العام.
Segala sesuatu memiliki jalan dan jalan menuju surga adalah ilmu. 
 وان لواستقاموا على الطريقة لاسقيناهم ماء غدقا
Dan apabila orang-orang muslim itu istiqomah dalam mengerjakan amaliyah thoriqohNya maka Aku (allah) pasti akan menganugrahkan Rahmatku kepadanya tanpa ada hentinya.  
هلاك أمتى فى شيئين: ترك العلم وجمع المال.
 Kehancuran Ummatku ada pada dua perkara:
1. meninggalkan ilmu.
2. mengumpulkan harta 
Pembagian Alam ada empat bagian : 
1- Alam atau dunia jasad – tanah, air, api dan angin merupakan jisim dalam alam ini.
2- Alam makhluk rohani – malaikat, jin, mimpi dan kematian, Pahala & siksa Allah – Tujuh taman surga dan keadilan Allah – tujuh neraka. 
3- Alam huruf, nama-nama indah bagi sifat-sifat Allah, dan Lauh Tersembunyi (Loh Mahfudz) yang menjadi sumber dasar kepada perintah-perintah Allah semata . 
4- Alam Dzat Allah Yang Maha Suci, alam yang tidak boleh digambarkan atau dijelaskan dengan Bahasa karena pada alam ini atau dalam tahap ini tidak ada perkataan, nama-nama, sifat-sifat atau persamaan. Tiada siapapun yang tahu kecuali Allah  yang mengetahuinya (Laa ta’yun).  selanjutnya Buka disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar