Laman

Tampilkan postingan dengan label cinta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cinta. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 Maret 2013

PENYAKIT HATI


DUA Penyakit dalam DIRI INSAN :

- Penyakit Raga (tubuh ) Penyakit ini tidaklah mendatangkan madhorot atas seseorang kecuali di dunianya yang fana saja yang tidak lama segera sirna, serta tubuhnya yang telah menjadi sasaran penyakit akan hancur luluh dalam waktu yang cepat. Apalagi penyakit tubuh itu sebenarnya amat berfaedah bagi seseorang dalam agama dan akhiratnya karena sebagai pengingat untuk DIRI mengerti ketidak berdayaan diri dan menjadi Sebab diri mengingat bahwa diri Harus mengenal dan terpanggil oleh Allah, 
Di samping banyak faedah dan manfaat lainnya yang segera ataupun pada waktu mendatang, sesuai dengan yang disebutkan dalam berbagai ayat dan hadist tentang HIKMAH yang disediakan pada penyakit dan bencana yang menimpa tubuh INI


- Penyakit HATI lebih mengganggu dan lebih berbahaya dan sangatlah sulit Obatnya Bahkan bisa lebih parah dan lebih buruk daripada penyakit-penyakit tubuh ditinjau dan berbagai segi dan arah karena penyakit HATI ini hanya Orang-Orang Yang 'arif yang bisa menunjukkanNya , karena penyakit Ini tidak bisa di koreksi dengan alat apapun kecuali dengan Kacamata para Orang yang di pilih oleh allah menunjukkanNya ( MURSYID ) 

Efek dari penyakit Hati Yang paling merugikan dan paling besar dan teramat berbahaya ialah penyakit HATI yang mendatangkan Madhorot atas seseorang dalam agamanya bahkan lebih parahnya lagi merusak sekelilingnya serta bisa menimbulkan permusuhan di antara UMAT beragama,

Jauhnya Hati dari penyakit Ini adalah suatu modal menuju kebahagiaan di dunia dan di akhirat dan penyakit Hati ini adalah Jalan menuju Kahncuran & menimbulkan kerusakan bagi dunia & akhiratnya.

Senin, 18 Februari 2013

SUNGGUH TERAMAT BANYAK SEKALI KELALAIAN KITA


SUNGGUH TERAMAT BANYAK SEKALI KELALAIAN KITA MENUNAIKAN KEWAJIBAN DALAM BERSYUKUR AKAN NIKMAT-NIKMAT ALLAH SWT 

Maha suci Allah yang melimpahkan karunia hikmah pada pribadi - pribadi yang terpilih dan Janganlah sampai kita menjadi orang -orang yang yang syirik lahir batin serta kufur akan nikmatnya dan durhaka pada anak'' dan orang tua kita karena tidak mengajarkan nasehat-nasehat yang dicontohkan Allah dalam al-furqon. Karena sejatinya tujuan penciptaan manusia adalah hanya untuk menyembah-Nya, dan tujuan utama dari suatu pendidikan adalah menjadikan anak-anak kita sebagai manusia mulia, yakni manusia yang bertakwa pada Allah Ta’ala


وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya
(QS. Al Isro’ : 23).


وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak
(QS. An Nisa’: 36).


قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ أَلَّا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak
(QS. Al An’am: 151).


اذا اوصل الحق تعالي اليك نعمة علي يد انسان سواء كانت دينية او دنيوية فعليك في ذالك وظيفتان ا حدهما أنتشهد انفراد الله تعالي بذالك فلا ترين النعمة الا منه وحده وهذا هو حق التوحيد


Ketika allah mendatangkan kepadamu kenikmatan atas tangan insan baik kenikmatan itu berupa kenikmatan seperti yang diniyah (agamawi) atau pun kenikmatan Duniawi maka di wajibkan atasmu untuk membersihkan keduanya Adapun yang pertama dirimu (insan) harus beri'tiqad dalam penyaksian mu pada saat terpisahnya allah ta'ala pada kedua nikmat itu maka janganlah engkau melihat kedua nikmat itu kecuali melihatmu bahwasanya kedua nikmat itu dari allah dan dari keESAanNya semata .

قال تعالي

Nasehat untuk selalu bersyukur kepada Allah



وَلَقَدْ آَتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: 
Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji
(QS. Lukman: 12)

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ


Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Rabb-mereka
(al-ann'am : 1)

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ


Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia



وَالَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ مَا أَمَرَاللهُ بِهِ اَنْ يُوْصَلَ ﴿ الرعد :۲۳ 

Dan orang-orang yang menyambung (penyampai) perkara yang Allah Ta’ala perintahkan untuk manyambungnya yaitu silaturrahim

والثانية انتشكر من وصلت اليك علي يده بأن تدعوله وتثني عليه امتثالا لأمرالله تعالي وعملا بما جاءت به الشريعة 

Yang kedua supaya dirimu selalu berterima kasih pada siapa saja yang telah menyampaikan semua Nikmat yang datang kepadamu dengan mendoakan serta memuji orang tersebut karena itu itba' atau mengikuti perintah allah dan mengamalkan perkara yang datang kepadamu secara syari'at

========================================
قال تعالي

وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا

dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu.

Dan pengagungan (penghormatan) kepada kedua orangtua merupakan kelaziman dari pengagungan kepada Allah, oleh karena itu Allah menggandengkan perintah untuk berbuat baik kepada kedua orangtua dengan pengESAan Allah dan beribadah kepadaNya, maka barangsiapa yang tidak memanfaatkan (kesempatan ini) untuk berbuat baik kepada mereka berdua, terlebih lagi jika mereka berdua telah jompo, maka dia sangat layak dan pantas untuk dihinakan dan direndahkan.

وَوَصَّيْنَا الْأِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ


Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. 
(QS. Lukman 31:14)


وَوَصَّيْنَا الْأِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهاً وَوَضَعَتْهُ كُرْهاً وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلاثُونَ شَهْراً

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan.
(QS. Al Ahqoof 46:15)



Ibumu (yang selama sembilan bulan) mengandungmu dalam keadaan lemah, dan semakin bertambah kelemahannya, dengan kesakitan yang selalu dialaminya, semakin engkau tumbuh maka semakin terasa berat yang dirasakannya dan semakin lemah tubuhnya. Kemudian tatkala akan melahirkanmu ia mempertaruhkan nyawanya dengan sakit yang luar biasa, ia melihat kematian dihadapannya namun ia tetap tegar demi engkau. 
Maka di wajibkan kepadamu

{ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً }

Berbuat baiklah pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya 

“Berbuat ihsan (kebaikan) kepada kedua orangtua bisa dengan perkataan, bisa dengan perbuatan, dan bisa dengan harta. Dengan perkataan misalnya ia berkata kepada mereka dengan perkataan mulia yang penuh lemah lembut…dengan perbuatan misalnya dengan membantu mereka dan mengerjakan perkara-perkara yang berkaitan dengan kemaslahatan mereka. 

Membantu dengan fisik seperti jika mereka berdua lemah maka ia membantu (membopong) mereka bahkan tatkala mereka hendak tidur atau hendak berdiri dan tatkala hendak duduk…dan dengan harta yaitu wajib bagi sang anak untuk berbuat baik kepada orangtua dengan mengorbankan hartanya yaitu dengan memberi mereka nafkah untuk seluruh yang mereka butuhkan, seperti pakaian, makanan, minuman, tempat tinggal jika ia mampu untuk melakukannya

Tatkala engkau lahir dan berada di sisinya maka hilanglah semua rasa sakit itu, ia memandangmu dengan penuh kasih sayang, ia meletakkan segala harapannya kepadamu. Kemudian ia bersegera sibuk mengurusmu siang dan malam dengan sebaik-baiknya dipangkuannya, makananmu adalah susunya, rumahmu adalah pangkuannya, kendaraanmu adalah kedua tangannya. 

Ia rela untuk lapar demi mengenyangkanmu, ia rela untuk tidak tidur demi menidurkanmu, ia mendahulukan kesenanganmu di atas kesenangannya. Ia sangat sayang kepadamu, sangat mengasihimu.


وقال رسول الله من لم يشكر القليل لم يشكر الكثير ومن لم يشكر الناس لم يشكر الله 

Dan rosululloh saw bersabda : Siapa saja yang tidak bersyukur atas rezeki yang sedikit maka dia tidak akan bisa bersyukur ata rezeki yang banyak , dan siapa saja yang tidak mau bersyukur pada sesama manusia maka dia tidak bisa bersyukur pada allah .

Minggu, 27 Januari 2013

TERJEMAH MATAN SAFINATUN NAJAH III


(فصل) النيه ثلاث درجات : إن كانت الصلاة فرضا وجب قصد الفعل والتعيين والفرضية وإن كانت نافلة مؤقتة كراتبة او ذات سبب وجب قصد الفعل والتعيين ، وان كانت نافلة مطلقة وجب قصد الفعل فقط .
الفعل :أصلي والتعيين: ظهرا أو عصرا و الفرضية : فرضا


(Fasal Empat)


Niat itu ada tiga derajat, yaitu:
3. Jika sholat yang dikerjakan fardhu, diwajibkanlah niat qasdul fi’li (mengerjakan shalat tersebut), ta’yin (nama sholat yang dikerjakan) dan fardhiyah (kefardhuannya).
4. Jika sholat yang dikerjakan sunnah yang mempunyai waktu atau mempunyai sebab, diwajibkanlah niat mengerjakan sholat tersebut dan nama sholat yang dikerjakan seperti sunah Rowatib (sebelum dan sesudah fardhu-fardhu).
5. Jika sholat yang dikerjakan sunnah Mutlaq (tanpa sebab), diwajibkanlah niat mengerjakan sholat tersebut saja.
Yang dimaksud dengan qasdul fi’li adalah aku beniat sembahyang (menyenghajanya), dan yang dimaksud ta’yin adalah seperti dzuhur atau asar, adapun fardhiyah adalah niat fardhu.

(فصل) شروط تكبيرة الإحرام : ستة عشرة أن تقع حالة القيام في الفرض وأن تكون بالعربيه وأن تكون بلفظ الجلالة وبلفظ أكبر والترتيب بين اللفظتين وأن لايمد همزة الجلالة وعدم مد باء أكبر وأن لا يشدد الباء وأن لايزيد واواً ساكنة أو متحركة بين الكلمتين ، وأن لايزيد واوا قبل الجلالة وأن لايقف بين كلمتي التكبير وقفة طويلة ولا قصيرة ، وأن يسمع نفسة جميع حروفها ودخول الوقت في المؤقت وإيقاعها حال الإستقبال وأن لا يخل بحرف من حروفها وتأخير تكبيرة المأموم عن تكبيرة الإمام.


(Fasal Lima)


Syarat takbirotul ihrom ada enam belas, yaitu:
1. Mengucapkan takbirotul ihrom tersebut ketika berdiri (jika sholat tersebut fardhu).
2. Mengucapkannya dengan bahasa Arab.
3. Menggunakan lafal “Allah”.
4. Menggunakan lafal “Akbar”.
5. Berurutan antara dua lafal tersebut.
6. Tidak memanjangkan huruf “Hamzah” dari lafal “Allah”.
7. Tidak memanjangkan huruf “Ba” dari lafal “Akbar”.
8. Tidak mentaysdidkan (mendobelkan/mengulang) huruf “Ba” tersebut.
9. Tidak menambah huruf “Waw” berbaris atau tidak antara dua kalimat tersebut.
10. Tidak menambah huruf “Waw” sebelum lafal “Allah”.
11. Tidak berhenti antara dua kalimat sekalipun sebentar.
12. Mendengarkan dua kalimat tersebut.
13. Masuk waktu sholat tersebut jika mempuyai waktu.
14. Mengucapkan takbirotul ihrom tersebut ketika menghadap qiblat.
15. Tidak tersalah dalam mengucapkan salah satu dari huruf kalimat tersebut.
16. Takbirotul ihrom ma’mum sesudah takbiratul ihrom dari imam.


(فصل ) شروط الفاتحة عشرة : الترتيب والموالاة ومراعاة تشديداتها وأن لا يسكت سكتة طويلة ولا قصيرة يقصد قطع القراءة وقراءة كل آياتها ومنها البسملة وعدم اللحن المخل بالمعنى وأن تكون حالة القيام في الفرض ، وأن يسمع نفسة القراءة وأن لا يتخللها ذكر أجنبي .


(Fasal Enam)


Syarat-syarat sah membaca surat al-Fatihah ada sepuluh, yaitu:
1. Tertib (yaitu membaca surat al-Fatihah sesuai urutan ayatnya).
2. Muwalat (yaitu membaca surat al-Fatihah dengan tanpa terputus).
3. Memperhatikan makhroj huruf (tempat keluar huruf) serta tempat-tempat tasydid.
4. Tidak lama terputus antara ayat-ayat al-Fatihah ataupun terputus sebentar dengan niat memutuskan bacaan.
5. Membaca semua ayat al-Fatihah.
6. Basmalah termasuk ayat dari al-fatihah.
7. Tidak menggunakan lahan (lagu) yang dapat merubah makna.
8. Memabaca surat al-Fatihah dalam keaadaan berdiri ketika sholat fardhu.
9. Mendengar surat al-Fatihah yang dibaca.
10. Tidak terhalang oleh dzikir yang lain.

(فصل) تشديدات الفاتحة أربع عشرة : بسم الله فوق اللام ، الرَّحمن فوق الراء ، الرَّحيم فوق الراء ، الحمد لله فوق لام الجلالة ، ربُّ العالمين فوق الباء ، الرَّحمن فوق الراء ،مالك يوم الدِّين فوق الدال ، إيَّاك نعبد فوق الياء ، إيَّاك نستعين فوق الياء ، اهدنا الصِّراط المستقيم فوق الصاد ، صراط الَّذين فوق اللام ، أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضَّالِّين فوق الضاد واللام .


(Fasal Tujuh)


Tempat-tempat tasydid dalam surah al-fatihah ada empat belas, yaitu:
1. Tasydid huruf “Lam” jalalah pada lafal (الله ).
2. Tasydid huruf “Ra’” pada lafal (( الرّحمن .
3. Tasydid huruf “Ra’” pada lapal ( الرّحيم).
4. Tasydid “Lam” jalalah pada lafal ( الحمد لله).
5. Tasydid huruf “Ba’” pada kalimat (ربّ العالمين ).
6. Tasydid huruf “Ra’” pada lafal (الرّحمن ).
7. Tasydid huruf “Ra’” pada lafal ( الرّحيم).
8. Tasydid huruf “Dal” pada lafal (الدّين ).
9. Tasydid huruf “Ya’” pada kalimat إيّاك نعبد) ).
10. Tasydid huruf “Ya” pada kalimat (وإيّاك نستعين ).
11. Tasydid huruf “Shad” pada kalimat ( اهدنا الصّراط المستقيم).
12. Tasydid huruf “Lal” pada kalimat (صراط الّذين ).
13. Tasydid “Dhad” pada kalimat (ولا الضالين).
14. Tasydid huruf “Lam” pada kalimat (ولا الضالين).

(فصل) يسن رفع اليدين في أربعة مواضع: عند تكبيرة الإحرام وعند الركوع وعند الإعتدال وعند القيام من التشهد الأول .


(Fasal Delapan)


Tempat disunatkan mengangkat tangan ketika shalat ada empat, yaitu:
1. Ketika takbiratul ihram.
2. Ketika Ruku’.
3. Ketika bangkit dari Ruku’ (I’tidal).
4. Ketika bangkit dari tashahud awal.

فصل شروط السجود سبعة : أن يسجد على سبعة أعضاء وأن تكون جبهته مكشوفة والتحامل برأسة وعدم الهوى لغيره وأن لايسجد على شيء يتحرك بحركته وارتفاع أسافلة على أعالية والطمأنينة فية.


(Fasal Sembilan)

Syarat sah sujud ada tujuh, yaitu:
1. Sujud dengan tujuh anggota.
2. Dahi terbuka (jangan ada yang menutupi dahi).
3. Menekan sekedar berat kepala.
4. Tidak ada maksud lain kecuali sujud.
5. Tidak sujud ketempat yang bergerak jika ia bergerak.
6. Meninggikan bagian punggung dan merendahkan bagian kepala.
7. Thuma’ninah pada sujud.

(خاتمة) أعضاء السجود سبعة : الجبهة وبطون الكفين والركبتان وبطون الأصابع والرجلين


Penutup:
Ketika seseorang sujud anggota tubuh yang wajib di letakkan di tempat sujud ada tujuh, yaitu:
1. Dahi.
2. Bagian dalam dari telapak tangan kanan.
3. Bagian dalam dari telapak tangan kiri.
4. Lutut kaki yang kanan.
5. Lutut kaki yang kiri.
6. Bagian dalam jari-jari kanan.
7. Bagian dalam jari-jari kiri.


فصل) تشديدات التشهد إحدى وعشرون : خمس في أكمله وستة عشر في أقلة : التحيات على التاء والياء المباركات الصلوات على الصاد ، الطيبات على الطاء والياء ، لله على لام الجلالة ، السلام على السين ، عليك أيها النبي على الياء والنون والياء ، ورحمه الله على لام الجلاله ، وبركاته السلام على السين ، علينا وعلى عباد الله على لام الجلاله ، الصالحين على الصاد، أشهد أن لاإله على لام ألف ،إلا الله على لام ألف ولام الجلاله، وأشهدأن على النون ، محمدا رسول الله على ميم محمدا وعلى الراء وعلى لام الجلاله


(Fasal Sepuluh)


Dalam kalimat tasyahud terdapat dua puluh satu harakah (baris) tasydid, enam belas di antaranya terletak di kalimat tasyahud yang wajib di baca, dan lima yang tersisa dalam kalimat yang menyempurnakan tasyahud (yang sunah dibaca), yaitu:
1. “Attahiyyat”: harakah tasydid terletak di huruf “Ta’”.
2. “Attahiyyat”: harakah tasydid terletak di huruf “Ya’”.
3. “Almubarakatusshalawat”: harakah tasydid di huruf “Shad”.
4. “Atthayyibaat”: harakah tasydid di huruf “Tha’”.
5. “Atthayyibaat”: harakah tasydid di huruf “ya’”.
6. “Lillaah”: harakah tasydid di “Lam” jalalah.
7. “Assalaam”: di huruf “Sin”.
8. “A’laika ayyuhannabiyyu”: di huruf “Ya’”.
9. “A’laika ayyuhannabiyyu”: di huruf “Nun”.
10. “A’laika ayyuhannabiyyu”: di huruf “Ya’”.
11. “Warohmatullaah”: di “Lam” jalalah.
12. “Wabarakatuh, assalaam”: di huruf “Sin”.
13. “Alainaa wa’alaa I’baadillah”: di “Lam” jalalah.
14. “Asshalihiin”: di huruf shad.
15. “Asyhaduallaa”: di “Lam alif”.
16. “Ilaha Illallaah”: di “Lam alif”.
17. “Illallaah”: di “Lam” jalalah.
18. “Waasyhaduanna”: di huruf “Nun”.
19. “Muhammadarrasulullaah”: di huruf “Mim”.
20. “Muhammadarrasulullaah”: di huruf “Ra’”.
21. “Muhammadarrasulullaah”: di huruf “Lam” jalalah.

(فصل ) تشديدات أقل الصلاة على النبي أربع : اللهم على اللام والميم ، صل على اللام ، على محمد على الميم .

(Fasal Sebelas)


Sekurang-kurang kalimat shalawat nabi yang memenuhi standar kewajiban di tasyahud akhir adalah Alloohumma sholliy ’alaa Muhammad.
(Adapun).harakat tasydid yang ada di kalimat shalawat nabi tersebut ada di huruf “Lam” dan “Mim” di lafal “Allahumma”. Dan di huruf “Lam” di lafal “Shalli”. Dan di huruf “Mim” di Muhammad.



(فصل) أقل السلام : السلام عليكم تشديد السلام على السين 
(Fasal Dua Belas)

Sekurang-kurang salam yang memenuhi standar kewajiban di tasyahud akhir adalah Assalaamu’alaikum. Adapun Harakat tasydid yang ada di kalimat tersebut terletak di huruf “Sin”
Selengkapnya











Sabtu, 26 Januari 2013

HALUSNYA PEMIKIRAN PARA SUFI



 اَشْهَدُ اَنْ لا اِلَهَ اِلا الله وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله
اَلله وَحْدهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ مُحَمَّدٌ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهْ حَقُّ الله – رَحْمَةُ الله – رِضَأ الله
وَجَعَلنَا الَّيلَ لِباسًا وَجَعَلنَا النَّهارَ مَعاشًا
“Dan Kami jadikan malam itu (sebagai) pakaian. Dan Kami jadikan siang itu tempat penghidupan”.
Dalam khazanah sufi (tasawuf) jika seorang ingin mencapai mahabbah kepada sang Kholiq, manusia tersebut harus melalui beberapa tingkatan maqam. Maqom adalah tahapan adab (etika) seorang hamba dalam wushul kepada-Nya dengan macam-macam upaya, di-wujud-kan dengan suatu tujuan pencarian dan ukuran tugas. 
 Dasar pemikiran Seluruh pengamal Tasawuf selalu dilandasi al-hadis dan al-qur’an 
وَمَن كانَ فى هٰذِهِ أَعمىٰ فَهُوَ فِى الءاخِرَةِ أَعمىٰ وَأَضَلُّ سَبيلًا
“Dan barang siapa yang buta (tidak melihat allah) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta dan lebih tersesat dari jalan (yang benar). (Surah Al-Isra, ayat 72). 
Buta mata yang di kepala tetapi buta mata yang di hati yang menghalangi seseorang dari melihat cahaya hari akhirat allah yang maha dzohir dan Batin , maha awal dan maha akhir.
فَإِنَّها لا تَعمَى الأَبصٰرُ وَلٰكِن تَعمَى القُلوبُ الَّتى فِى الصُّدورِ
“Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta (tidak memahami antara bashiroh & bashornya allah tidak terpisah), tetapi yang buta yaitu mata hati yang di dalam dada” (Surah Hajj, ayat 46).

إِنَّ الَّذينَ يَتلونَ كِتٰبَ اللَّهِ وَأَقامُوا الصَّلوٰةَ وَأَنفَقوا مِمّا رَزَقنٰهُم سِرًّا وَعَلانِيَةً يَرجونَ تِجٰرَةً لَن تَبورَ

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan tijaroh yang tidak akan merugi (Surah Fatir, ayat 29)
  تعلموا من العلم ما شئتم.
 Pelajarilah ilmu yang kalian sukai
لكل شيئ طريق وطريق الجنة العام.
Segala sesuatu memiliki jalan dan jalan menuju surga adalah ilmu. 
 وان لواستقاموا على الطريقة لاسقيناهم ماء غدقا
Dan apabila orang-orang muslim itu istiqomah dalam mengerjakan amaliyah thoriqohNya maka Aku (allah) pasti akan menganugrahkan Rahmatku kepadanya tanpa ada hentinya.  
هلاك أمتى فى شيئين: ترك العلم وجمع المال.
 Kehancuran Ummatku ada pada dua perkara:
1. meninggalkan ilmu.
2. mengumpulkan harta 
Pembagian Alam ada empat bagian : 
1- Alam atau dunia jasad – tanah, air, api dan angin merupakan jisim dalam alam ini.
2- Alam makhluk rohani – malaikat, jin, mimpi dan kematian, Pahala & siksa Allah – Tujuh taman surga dan keadilan Allah – tujuh neraka. 
3- Alam huruf, nama-nama indah bagi sifat-sifat Allah, dan Lauh Tersembunyi (Loh Mahfudz) yang menjadi sumber dasar kepada perintah-perintah Allah semata . 
4- Alam Dzat Allah Yang Maha Suci, alam yang tidak boleh digambarkan atau dijelaskan dengan Bahasa karena pada alam ini atau dalam tahap ini tidak ada perkataan, nama-nama, sifat-sifat atau persamaan. Tiada siapapun yang tahu kecuali Allah  yang mengetahuinya (Laa ta’yun).  selanjutnya Buka disini

السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه










Banyak orang merasa kenyang / puas/ pintar diri dari ilmu sehingga berhenti atau enggan belajar.




Sayyidina Ali bin Abi Tholib menyatakan:

ما ازددت علما الا ازددت حهلا

Aku tidak bertambah ilmu kecuali aku bertambah bodoh


عرفت شيئا و غابت عنك الاشيا ء

Engkau mengetahui sesuatu yang sedikit,sementara lepas darimu sesuatu yang banyak.




اَللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِيْ دِيْنِنَا وَلَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا اَكْبَرَ هَمِّنَا وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا


“Ya Alloh,jangan Engkau jadikan musibah kami dalam agama kami,jangan jadikan dunia sebagai cita besar kami.”


فَوَاللهِ لَا الْفَقْرَ اَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنْ اَخْشَى عَلَيْكُمْ اَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلىَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَتَنَا فَسُوْهَا كَمَا تَنَا فَسُوْهَا فَتُهْلِكَكُمْ كَمَا اَهْلَكَتْهُمْ 

“Demi Alloh,tidak kefeqiran yang kami khawatirkan kepadamu.Tetapi aku khawatir manakala engkau dibentangkan dunia ini pada kami sebagaimana dahulu dunia dibentangkan kepada orang-orang sebelum kami .Maka kami akan bersaing dan berebutan sebagaimana mereka,dan dunia itu menghancurkan Kami sebagaimana dunia menghancurkan mereka.”

اِحْرِصْ عَلَى الْمَوْتِ تُوْهَبْ لَكَ الْحَيَاةْ

Bersemangatlah untuk mati ,niscaya di berikan kepadamu hidup

Dalam soal ini prinsip kita tetap bergantung (i'timad) kepada Allah sebagai al Musabbib.Namun prinsip hikmah dan siyasah dakwah ialah dalam rangka membangun, membentuk,dan melahirkan sumberdaya manusia yang layak dikader,dibina dan dibimbing (takwinur rijal). Menumbuhkan kader-kader yang siap berkorban,siap menerima dirinya untuk teguh,ulet dan sabar,siap untuk dicontoh,siap untuk mengerahkan segenap kemampuan ,siap untuk berderma dan siap untuk Berjuang dengan Cinta kasih





العلم بلا غيرة جا مد





“Ilmu tanpa dilandasi semangat yang bergelora maka ia serasa beku,mati ”


قف دون رأيك في الحياة مجا هدا # ان الحياة عقيد ة وجها د

“Bangkitalah engkau berjuang membela pendirian.Sesungguhnya hidup ini keyakinan dan perjuangan” 

 semangat dalam kepasrahan Usaha bersamaan dengan Tawakkal




Hanya karena Alloh semata semua usaha ini diupayakan.Dia Maha Melihat dan sebaik-sebaik  yang memberi balasan.Semoga pengabdian sederhana kepada Murobbi dan dakwahnya ini senantiasa mendapat inayah dan pertolongan-Nya.Semoga usaha ini menjadi amal jariyah yang diridlo-Nya. Allohumma aamiin…
Adapaun buih itu,maka ia akan hilang sebagai sesuatu yang tak berharga.Adapun yang member manfa’at kepada manusia,maka ia akan tetap di bumi.Demikianlah Alloh membuat perumpamaan-perumpamaan…  QS. Ar-Ro’d: 17